Rabu, 29 Januari 2014

Pemenuhan Gizi Seimbang Pada Remaja

Gizi adalah suatu proses organisme mengunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satupun jenis makanan yang menggandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kebang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan, kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Mnyak, margarin dan santan yangmengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang aktifitas sehar-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangan yang berasal dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran buah-buahan. Makanan ini mengandung bebagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B.  Prinsip-Prinsip Pada Remaja dan Dewasa
Masa remaja menurut WHO adalah antara 10-24 tahun, sedangkan menurut monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode andolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt:
1.    Anak perempuan: antara umur 10 dan 12 tahun
2.    Anak laki-laki: antara umur 12-14 tahun
Permulaan gowth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktifitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah berhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhn akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

C.  Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja dan Dewasa
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa:
1.    Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi
2.    Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasi, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30% dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. Selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

D.  Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

E.   Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat
Remaja wanita 15-21 tahun kedudukannya sangat penting karena merupakan persiapan calon ibu. Keadaan kesehatan remaja, erat hubungannya dengan gizi. Kegemukan,kurang energi kronis dan anemia merupakan tiga masalah gizi pada usia ini.
Pubertas (akil balik) adalah suatu masa pematangan kapasitas reproduksi. Pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi, cepat lambatnya seseorang mengalami ubertas antara lain dipengaruhi oleh status gizi. Seorang anak yang gizinya baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang gizinya kurang baik akan terlambat akil baliknya. Menarche, tidak ada ketentuan secara tepat kapan mulai akan terjadi periode yang pertama kali, namun hal ini akan terjadi antara usia 10-14 tahun, tapi sedikit lebih awal atau lebi lambat tidak semua anak sama. Pada remaja energi dan protein dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa, demikian pula vitamin dan mineral. Itamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi. Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan.

F.   Masalah Gizi Pada Remaja
1.      Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehinga menjadi gemuk. Aktif berolahraga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, degan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, selain itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
2.    Kurang Energi Kronis
Para remaja badan kurus disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olahraga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3.    Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zar besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan makanan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi.
4.    Pendidikan Gizi Pada Remaja an Dewasa
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah
a.    Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b.    Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yang cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
c.    Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
d.   Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan gizi
Lemak dan minyak yang terdalam dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A,D,E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
e.    Gunakan garam beryodium
Kekurangan garam beryodium dapat mengakibatkan terjadinya penyebab penyakit godok.
f.     Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anemia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
g.    Berikanlah ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahya
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan.
h.    Biasakan makan pagi
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
i.      Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
j.      Lakukan aktifitas fisik secara teratur
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
k.    Hindari minum minuman beralkohol
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbulkan rasa haus. Alkohol hanya menandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
l.      Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman, bahan kimia dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

G.  Penyebab Masalah Gizi pada Remaja
Pada usia sekolah, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental, seperti bermain, belajar, berolahraga. Zat gizi akan membantu meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang memperhatikan kegiatan makan anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan. Disamping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan diluar rumah, sehingga agak sulit mengawasijenis makanan apa saja yang mereka maka.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, flour, zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam dan 2 kali makan selingan. Perlu ditekankan pentinya sarapan supaya dapat berfikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri dan lain-lain. Anak remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.

H.  Pola Makan dan Kebutuhan Energi pada Masa Remaja
1.    Pola makan masa remaja
a.    Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah. Mengakibatkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makannya.
b.    Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
c.    Anak yng memiliki aktivitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan waktu makan.
d.   Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt (buth zat gizi yang relative tinggi).
2.    Kebutuhan energi untuk remaja
a.    Putra
Usia 16 tahun memerlukan energi 3.470 kkal
Usia 16-19 thun menurunkan menjadi 2.900 kkal
b.    Putri
Usia 12 tahun memerlukan energi 2.550 kkal
Usia 18 tahun menurunkn mejadi 2.200 kkal
c.    Perhitungan sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja
Wanita=BBI x 25 kkal
Pria=BBI x 30 kkal
BI=(TB-100) – 10% (TB-100)
d.   Penilaian status gizi untuk usia <18 tahun
Status gizi=BB/BBI x 100%
3.    Perilaku komsumsi yang salah pada remaja sekolah
Ketidaktahuan akan gizi yang benar pada usia remaja ataupun sekolah yang menyebabkan remaja tersebut sering berperilaku komsumsi  gizi yang salah. Berikut beberapa perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja / anak sekolah :
a.    Tidak mengkonsumsi menu gizi seimbang
Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan , ini biasanya hanya gemar pada makanan seperti mie , padahal jelas mie goring itu hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja.  Tidak ada sumber protein , vitamin dan mineral .
b.    Kebiasaan tidak sarapan pagi
Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja  yang khususnya sekolah/kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi dipagi hari dimana para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai  aktivitas yang sangat padat disekolah apabila anak-anak terbiasa sarapan pag, maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutaa daya ingat sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak/remaja tersebut kearah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasidsekolah.
Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi disekolah/ dikampus.
c.          Jajan tidak ehat disekolah/ dikampus 
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan disekolah. Hal ini merupakan upaya utuk memenuhi kebutuhan dan energi karena aktivitas disekolah yang tinggi. Biasanya para remaja sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber dari lemak dan gula. Padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan serat dan kalorinya yang tidak terlalu tinggi.
d.  Kurang mengonsumsi buah dan sayur
Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apabila mengonsumsi buah dan sayur.
Padahal buah dan sayur merupakan sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral. Yang tentunya sangat baik untuk kesehatan dan kecerdasan remaja atau anak tersebut
e.  Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food dan junk food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada ditelevisi sehingga mereka beranggapan bahwa fast food dan junk food menunjukan status sosial yang tinggi dan mengadung gizi yang baik.
f.     Konsumsi  Gula Berlebihan
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. Pada umumnya menggunakan pemanis yang tidak aman untuk tubuh.
g.    Konsumsi Natrim Berlebihan
Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli jajanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang rasanya asin. Kelebihan natrium menyebabkan kadar natrium dalam darah meningkat. Akibatnya volume darah juga meningkat karena kelebihan air disebabkan osmosis. Peningkatan volume darah menyebabkan tekanan darah naik sehingga terjadi hipertensi.
h.    Konsumsi Lemak Berlebihan
Pada remaja lebih suka makanan jajanan seperti bakso, mie ayam, dan soto yang mengandung tinggi lemak ketimbang makan makanan yang di masak oleh orang tua dirumah. Sehingga tubuh remaja tersebut tinggi akan lemk dan kolesterol.
i.      Mengkonsumsi Makanan Beresiko
Mengkonsumsi makanan beresiko yaitu MSG berebihan, kafein dan pengawet serta pewarna makanan yang berbahaya. Untuk kesehatan da berdampak buruk bagi tubuh di masa depan.
4.      Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30% atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium yang dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karen itu, remaj harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakansuatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas meupun kuantitas zat-zat sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.

5.      Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dri berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuhan energinya 50-60 kal/kg BB/hari dan usia 13-18 tahun 40-50 kal/kg BB/hari.

6.      Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

7.      Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan komsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25% dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat menghasilkan asupan         Fe dan Za juga rendah.

8.      Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh atau tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

9.      Fe atau Zat Besi
Kekurangan Fe atau zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.

I.       Cara Mengatasi Supaya Masalah Gizi pada Remaja tidak terjadi
Perlu dilakukan kegiatan pendidikan, penyuluhan terutama tentang gaya hidup yang benar, meliputi, kebiasaan sarapan pagi, menghindari untuk merokok dan minum-minuman keras serta membiasakan hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit infeksi.